RANGKASBITUNG – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak menggelar rapat pembahasan draf laporan akhir Kajian Warisan Geologi (Geoheritage) Geopark Bayah Dome di Aula Bappeda Kabupaten Lebak, Selasa (10/12/2019).

Turut hadir Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayabaya, dan narasumber dari Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves), DR. Ir. Sugeng Santoso, M.T, serta Prof. Ir. Mega Fatima Rosana, M.Sc., Ph.D selaku ketua Pusat Penelitian Geopark dan Kebencanaan Geologi (Puslit GKG) Universitas Padjajaran.

Dalam kesempatan ini, Bupati Lebak menyampaikan bahwa tahun 2019 hingga 2024 merupakan arah baru bagi Kabupaten Lebak untuk menggali potensi pariwisata namun tidak merusak lingkungan. Salah satu perwujudan visi Bupati yaitu Lebak Sebagai Destinasi Wisata Unggulan Nasional Berbasis Potensi Lokal melalui pengembangan Geopark Bayah Dome ini yang ditargetkan akan menjadi Geopark Nasional.

“Dengan adanya pengembangan Geopark ini, diharapkan bisa memberdayakan masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat,” ungkap Iti.

Senada dengan Bupati Lebak, Ketua Puslit GKG dalam paparannya juga menjelaskan bahwa moto pengembangan Geopark yaitu Alamnya Lestari, Masyarakatnya Sejahtera.

“Konsep pengembangan Geopark merupakan paradigma baru pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan yang tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan,” jelas Mega.

Beliau menambahkan bahwa melalui pengembangan Geopark berarti pemerintah daerah sudah menjalankan 11 dari 17 program di dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Selanjutnya narasumber dari Kemenkomarves menerangkan bahwa dengan mengembangkan Geopark, maka akan dihasilkan rantai nilai dan nilai tambah.

“Kebermanfaatan pengembangan Geopark untuk masyarakat Kabupaten Lebak dapat terlihat dari 2 (dua) perspektif outcome impact meliputi Geowisata dan Ekonomi Regional Berkelanjutan,” kata Sugeng.

Kepastian tema yang dipilih dalam pengembangan Geopark di Kabupaten Lebak yaitu Bayah Dome dan meliputi 12 kecamatan. Tahap selanjutnya akan diajukan pengusulan penetapan Geoheritage ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan juga penyusunan rencana induk Geopark.

RANGKASBITUNG – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak menggelar rapat pembahasan draf laporan akhir Kajian Warisan Geologi (Geoheritage) Geopark Bayah Dome di Aula Bappeda Kabupaten Lebak, Selasa (10/12/2019).

SHARE
Ydp_prabowo
Muslim | Abdi Negara | Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak | Urban and Regional Planner | Prospective Leader In The Future ☝

Leave a Reply